Diare: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan seringnya buang air besar (BAB) dengan feses yang cair atau berair, yang bisa membuat Anda perlu lebih sering pergi ke toilet.
Terdapat dua tipe diare:
- Diare akut (jangka pendek): Berlangsung selama satu atau dua hari, dan biasanya sembuh sendiri.
- Diare persisten: Berlangsung selama lebih dari dua minggu dan kurang dari empat minggu.
- Diare kronis: Berlangsung selama setidaknya empat minggu. Gejalanya mungkin berlangsung terus-menerus atau mungkin datang dan pergi.
Apa saja gejala diare?
Gejalanya mungkin berbeda antar individu. Gejala diare mungkin meliputi:
- Nyeri perut (abdominal)
- Kembung
- Mual dan muntah
- Demam
- Darah atau lendir dalam feses
- Sering BAB dengan feses yang cair atau berair
- Hampir tidak bisa menahan BAB
- Dehidrasi (mulut kering, haus, berkurangnya buang air kecil, pusing karena berkurangnya cairan)
- Kelelahan
Seseorang yang mengalami diare mungkin merasakan sakit ringan hingga parah. Seseorang dengan kasus ringan mungkin mengalami beberapa kali buang air besar, tetapi masih merasa baik-baik saja.
Sementara seseorang yang menderita diare parah, mungkin buang air besar sebanyak 20 kali atau lebih dalam sehari, yang sering terjadi tiap 20 hingga 30 menit.
Apa penyebabnya?
Ada beberapa penyebab diare yang harus Anda waspadai:
Infeksi
- Diare adalah gejala infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, atau parasit yang sebagian besar menyebar melalui air yang terkontaminasi. Kurangnya sanitasi dan kebersihan yang memadai, serta air bersih yang aman untuk diminum, memasak, atau membersihkan, bisa menimbulkan risiko terkena infeksi, hal ini umum terjadi.
Obat-obatan
- Obat-obatan tertentu bisa menyebabkan diare, seperti antasida, antibiotik, obat kemoterapi, dan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS).
Intoleransi makanan
Penyakit dan kondisi saluran pencernaan
Bagaimana cara diagnosis diare?
Diare biasanya didiagnosis melalui kombinasi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan, jika perlu, tes tambahan untuk menentukan penyebabnya.
- Tes laboratorium: Analisis sampel feses untuk memeriksa bakteri, virus, parasit, dan keberadaan darah atau lendir, serta tes darah untuk mencari tanda-tanda infeksi, peradangan, atau kondisi lain yang mendasarinya.
- Tes tambahan: Kolonoskopi atau sigmoidoskopi untuk memeriksa bagian dalam usus besar dan rektum, terutama jika mengalami diare kronis atau parah.
- Tes pencitraan: Rontgen abdomen, pemindaian CT, atau ultrasuara untuk mengidentifikasi adanya kelainan pada saluran pencernaan.
Bagaimana cara penanganannya?
Pengobatan untuk diare tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa pendekatan umum untuk menangani diare meliputi:
Rehidrasi
- Larutan rehidrasi oral (oralit): Untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Larutan ini sangat penting bagi anak-anak dan orang tua.
- Minum banyak cairan: Air putih, saripati bening, dan minuman rehidrasi oral. Hindari minuman berkafein, beralkohol, dan bergula karena bisa memperburuk dehidrasi.
Obat-obatan
- Obat anti-diare seperti loperamide.
- Antibiotik untuk infeksi bakteri atau antivirus untuk infeksi virus.
- Probiotik untuk membantu memulihkan keseimbangan alami dari bakteri usus.
Cairan infus
- Rawat inap mungkin diperlukan pada kasus yang parah saat dehidrasi terjadi secara signifikan.
Apa yang harus dimakan setelah mengalami diare?
Jika Anda mengalami diare yang parah, Anda mungkin perlu berhenti mengonsumsi produk susu selama beberapa hari.
Sertakan produk roti yang terbuat dari tepung putih olahan dalam menu makanan Anda. Anda juga bisa mengonsumsi pasta, nasi putih, dan sereal seperti krim gandum, farina, oatmeal, dan sereal jagung.
Sayuran bermanfaat untuk diet Anda, termasuk wortel, kacang hijau, jamur, dan bit. Ingatlah untuk memasaknya sebelum dikonsumsi.
Bagaimana cara mencegah diare?
Keamanan makanan memainkan peran penting dalam mencegah diare.
- Hindari minum susu mentah (yang tidak melalui proses pasteurisasi).
- Cuci buah dan sayuran mentah sampai bersih sebelum dikonsumsi.
- Segera konsumsi makanan yang sudah dimasak, tidak tahan lama, atau siap santap.
- Pisahkan makanan mentah (daging, ikan, dan unggas) dari makanan lainnya.
- Pastikan untuk mencuci tangan, pisau, dan talenan setelah menangani makanan mentah dan produk mentah.
- Pastikan sumber hewani mentah dimasak secara menyeluruh untuk mencapai suhu internal yang aman.
- Makanan laut harus dimasak sampai matang untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Makan ikan mentah (misalnya sushi) bisa menimbulkan risiko karena kemungkinan adanya cacing parasit (bersama dengan risiko yang terkait dengan organisme bawaan petugas penjamah makanan). Pembekuan bisa membunuh sebagian mikroorganisme berbahaya, tetapi tidak semuanya. Ikan mentah yang diberi label “sushi grade” atau “sashimi grade” adalah beberapa contoh makanan yang sudah dibekukan.
- Telur ayam harus dimasak secara menyeluruh sampai kuning telurnya mengeras.
- Dinginkan makanan sesegera mungkin. Jangan biarkan makanan yang sudah dimasak tetap berada dalam suhu ruangan selama lebih dari dua jam (satu jam jika suhu ruangan di atas 32°C).
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
- Diare parah atau terus-menerus selama lebih dari dua hari pada orang dewasa, atau lebih dari 24 jam pada anak-anak dan bayi.
- Tanda-tanda dehidrasi seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, sedikit atau tidak buang air kecil, kelemahan parah, pusing, sakit kepala ringan.
- Nyeri perut atau rektum yang parah.
- Demam tinggi, terutama 38°C atau lebih tinggi.
- Darah atau nanah dalam feses, yang bisa mengindikasikan infeksi atau kondisi yang lebih serius.
- Feses berwarna hitam atau keras, yang bisa mengindikasikan potensi perdarahan dalam saluran pencernaan.
- Sering muntah yang membuat Anda sulit untuk menyimpan cairan dalam tubuh.
- Baru saja bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk, yang bisa membuat Anda terpapar berbagai infeksi atau parasit.
- Kondisi kesehatan yang mendasari, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, atau penyakit radang usus.
- Diare pada bayi atau anak kecil (mereka bisa mengalami dehidrasi lebih cepat daripada orang dewasa).
Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai
Lakukan konsultasi dengan dokter kami jika Anda mengalami gejala diare. Tim pakar yang terdiri dari Dokter Spesialis Gastroenterologi yang penuh dedikasi di Rumah Sakit Pantai tersedia untuk konsultasi dalam menyediakan perawatan dan bantuan terbaik.
Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai diare. Kami memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik yang memungkinkan sesuai dengan kebutuhan Anda secara spesifik.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.