Apa yang dimaksud dengan fibroid uterus?

Fibroid uterus (leiomioma) adalah jaringan bersifat non-kanker yang tumbuh di dalam atau pada rahim wanita (uterus). Fibroid dapat muncul berukuran kecil (seukuran kacang polong) hingga sebesar buah jeruk.

Ovarium memproduksi estrogen, hormon reproduktif wanita. Fibroid umumnya terbentuk saat wanita dalam masa reproduksi, dari usia 16 hingga 50 tahun, ketika kadar estrogen memuncak.

Ukuran jaringan fibroid cenderung mengecil saat kadar estrogen menurun, seperti saat setelah menopause, yaitu ketika siklus menstruasi wanita berhenti.

Apa sajakah jenis fibroid uterus?

Fibroid dapat muncul di bagian mana pun dalam uterus dalam berbagai ukuran, dari sekecil kacang polong hingga sebesar melon. Fibroid dapat dibagi menjadi tiga jenis:

1. Mioma intramural: Jenis fibroid uterus yang paling umum yang terbentuk di dalam dinding otot rahim (uterus).
2. Mioma subserosa: Jenis fibroid ini terbentuk di dinding luar uterus, terus memanjang hingga area pelvis, dan terkadang tumbuh cukup besar.
3. Mioma submukosa muncul dari lapisan otot di bawah lapisan dalam uterus, dan dapat menyembul hingga rongga uterus.

Selain itu, beberapa mioma subserosa dan submukosa tumbuh dari uterus lewat jaringan menyerupai tangkai, dan ini disebut mioma pedunculated.

Apa saja faktor risiko fibroid uterus?

Penyebab utama fibroid uterus tidak sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan risiko munculnya fibroid uterus, yaitu:

• Menstruasi dini: Menstruasi pertama pada usia kurang dari 10 tahun.
• Faktor endokrin: Terpapar dietilstilbestrol saat kehamilan.
• Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terbentuknya fibroid.
• Diet: Konsumsi daging dan daging merah lain dalam jumlah berlebihan.
• Alkohol: Konsumsi bir juga dikaitkan dengan kemungkinan terbentuknya fibroid yang lebih tinggi.
• Genetik: Terdapat pula bukti yang menunjukkan bahwa kecenderungan genetik tertentu memiliki peran dalam pembentukan fibroid.

Apa saja gejala fibroid uterus?

Banyak dari wanita yang mengidap fibroid uterus asimtomatik (tidak bergejala), walaupun beberapa gejala tertentu tetap terasa, misalnya

• Darah menstruasi yang keluar berlebihan atau berkepanjangan
• Nyeri saat menstruasi
• Nyeri saat berhubungan seksual
• Sering berkemih
• Sembelit

Fibroid lebih mungkin menyebabkan gejala jika ukurannya besar, terdapat beberapa fibroid, atau jika tumbuh pada bagian-bagian spesifik di dalam uterus. Gejala yang terkait dengan fibroid umumnya membaik saat individu mencapai menopause dan tidak lagi mengalami menstruasi.

Bagaimana fibroid uterus didiagnosis?

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

• Ultrasonografi (USG): Tes paling umum yang dilakukan untuk mendiagnosis fibroid uterus. USD adalah prosedur pencitraan non-invasif yang menggunakan alat yang memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan representasi visual bagian dalam tubuh Anda.
• Histeroskopi: Prosedur ini mengharuskan untuk memasukkan kamera kecil ke dalam uterus lewat leher rahim untuk mendeteksi adanya fibroid.
• Pencitraan resonansi magnetik (MRI): Metode ini adalah teknik pencitraan paling efektif untuk membuat visualisasi ukuran dan lokasi semua mioma uterus dengan akurat. MRI juga dapat membedakan berbagai kondisi uterus, seperti leiomioma, adenomiosis, dan adenomioma, sehingga dapat memberikan informasi diagnostik yang berharga.

Bagaimana pengobatan fibroid uterus?

Pengobatan untuk fibroid mungkin tidak diperlukan jika Anda asimtomatik (tidak bergejala) atau jika Anda hanya memiliki gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari secara signifikan.

Namun, jika fibroid tak kunjung luruh, dokter Anda dapat menyarankan beberapa opsi pengobatan berikut ini.

Obat untuk meredakan gejala

• Obat antifibrinolitik, seperti tablet asam tranexamat: Obat ini membantu darah menggumpal untuk mengurangi pendarahan. TIdak disarankan untuk mengonsumsi obat antifibrinolitik bersamaan dengan kontrasepsi hormonal tanpa persetujuan dokter atau perawat Anda. Menggabungkan konsumsi kedua obat ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, strok, dan serangan jantung.
• Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS): Ibuprofen dapat dikonsumsi saat hari pertama menstruasi hingga pendarahan berhenti atau hingga nyerinya berkurang dan dapat diatasi. Obat ini bekerja dengan menurunkan produksi substansi yang menyerupai hormon yang disebut prostaglandin, yang dikaitkan dengan menstruasi berlebihan.
• Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS)L Alat kecil yang ditempatkan di dalam uterus Anda untuk secara perlahan melepaskan hormon progesteron levonorgestrel, yang menghambat dinding uterus bertumbuh dengan cepat.
• Kontrasepsi hormonal: Opsinya mencakup pil KB, koyo KB, cincin vagina, suntik KB, KB spiral (IUD hormonal), dan KB implan. Metode ini efektif untuk mengurangi darah menstruasi, meringankan kram, dan mengurangi nyeri menstruasi. Selain itu, metode ini dapat menangani anemia yang terkait dengan menstruasi berlebihan. Penting untuk diketahui bahwa dapat membutuhkan 3 bulan sejak memulai program kontrasepsi hormonal untuk kondisi pendarahan menstruasi dapat membaik.
• Gonadotropin-releasing hormone analogues: Metode ini dapat membuat ovarium berhenti memproduksi estrogen dan progesteron untuk sementara. Pengurangan produksi hormon ini dapat membantu mengurangi pendarahan menstruasi yang berlebihan.

Operasi

Anda dapat disarankan menjalani pembedahan jika gejala Anda berat, dan obat-obatan sudah tidak lagi efektif. Prosedur bedah utama yang diterapkan untuk menangani fibroid adalah: 

• Histerektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat rahim (uterus). Metode ini dapat disarankan jika pasien memiliki fibroid berukuran besar atau mengalami pendarahan serius dan tidak lagi menginginkan anak.
• Miomektomi: Miomektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat fibroid dari dinding uterus. Metode ini sering dianggap sebagai alternatif dari histerektomi, terutama jika Anda ingin menjaga kesuburan dan masih menginginkan anak di masa depan.

Prosedur non-bedah

Prosedur non-bedah juga dapat dilakukan untuk mengobati fibroid. Di antaranya adalah:

• Embolisasi arteri uterina: Sebuah prosedur untuk menghambat aliran darah ke fibroid-fibroid tersebut.
• Ablasi endometrial: Prosedur yang dilakukan untuk merusak lapisan dinding uterus, tapi tidak mengurangi ukuran fibroid. Metode ini dapat membantu mengurangi pendarahan menstruasi berlebihan akibat fibroid.

Apa yang terjadi jika fibroid uterus tidak diobati?

Walaupun kebanyakan fibroid uterus tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, penting untuk mencari bantuan medis jika Anda menduga Anda memiliki fibroid uterus atau mengalami gejala-gejalanya.

Kemungkinan adanya komplikasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi dan ukuran fibroid. Fibroid berukuran besar dapat menyebabkan infertilitas.

Fibroid dapat menyebabkan komplikasi saat kehamilan, seperti persalinan dan kelahiran prematur, serta malpresentasi janin. Fibroid juga meningkatkan risiko keguguran.

Fahami lebih lanjut: Fibroid vs Kista: Apa Perbedaannya?

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Mendiskusikan opsi pengobatan terbaik dengan tenaga kesehatan profesional Anda sangat penting untuk menentukan apa yang paling cocok untuk Anda.

Tim dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi yang berdedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan terbaik bagi para pasien. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai masalah kesehatan Anda.

Untuk membuat janji temu pemeriksaan kesehatan, silakan hubungi Pusat Pemeriksaan Kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.